Kamis, 19 Desember 2013

“ Tukang kayu sing ragu-ragu”





Suatu hari ada seorang pemburu yang membawa hasil buruannya Menjangan, lalu dibawa pulang. Di tengah jalan pemburu melihat ada Gajah yang sedang tidur di bawah pohon gori. Pemburu mengeluarkan tomabknya lalu membunuhnya. Tapi, Gajah itu terbangun dan melihat pemburu yang akan membunuhnya.tetapi Gajah itu menyerang pemburu dengan gadingnya, akhirnya pemburu itu jatuh terperosok ke jurang. Namun, tombak sempat ditancapkan ke arah jantung Gajah kemudian gajah ikut mati.
Tidak lama kemudian, ada tukang mencari kayu namanya Prendis yang ke hutan untuk menebang pohon gori. Dia melihat ada bangkai Menjangan dan Gajah hingga membuatnya kaget. Dia menyangka bahwa Menjangan dan Gajah itu mati setelah berkelahi sampai dua-duanya mati. Prendis ingin membawa tanduk dari Menjangan dan juga gading dari Gajah. Tapi, dia merasa tidak mampu untuk membawa dua-duanya, sehingga dia harus memilih salah satunya. Prendis bimbang karena tanduk Menjangan bagus untuk pajangan di rumah sedangkan gading akan dijual mahal sehingga dia bisa menraktir  teman-temannya di  Bakso Bangjo, sebelah selatan Pasar Bantul. Sudah lama dia menginginkan untuk makan disana. Dia  juga bisa membeli sarung dan baju baru di Toko Ijo Pasar Bantul.
Prendis bingung memilih mana yang lebih menguntungkannya. Karena bingungnya dia sampai mondar-mandir dari siang sampai sore. Dia tidak rela harus kehilangan salah satunya. Sore itu, ada suara Macan yang mungkin saja baru terbangun dari tidurnya karena mencium bau daging yang siap dimakan. Prendis lari ketakutan meninggalkan Menjangan dan Gajah itu. Dan dia tidak mendapatkan apa-apa karena keragu-raguannya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar